Cari Tahu Semuanya

Dermatitis Atopik: Makanan yang Boleh dan Tidak Boleh Dikonsumsi

Dermatitis Atopik adalah suatu kondisi yang menyebabkan bercak-bercak kemerahan, kulit kering dan gatal pada tubuhnya. Hal ini disebabkan karena terjadinya peradangan dalam tubuh, karena itu pula, mengonsumsi makanan yang tidak menyebabkan peradangan tentunya dapat membantu mengurangi gejala.

Beberapa makanan dapat memicu pelepasan sel T yang menyebabkan peradangan, serta imunoglobulin-E atau IgE, yang merupakan antibodi yang diproduksi tubuh sebagai respons terhadap ancaman. Makanan yang berkontribusi pada peradangan di antaranya kacang, susu, dan gandum.

Makanan yang Boleh Dikonsumsi

Bagi orang-orang dengan Dermatitis Atopik, mengonsumsi makanan tertentu dapat memicu tubuh untuk melepaskan senyawa sistem kekebalan yang menyebabkan peradangan, yang pada gilirannya, memberikan kontribusi untuk Dermatitis Atopik kambuh.

Contoh makanan anti-inflamasi yang boleh dikonsumsi penderita Dermatitis Atopik, meliputi:

  • Ikan, sumber alami asam lemak omega-3 yang dapat melawan peradangan dalam tubuh. Contoh ikan yang tinggi kandungan omega-3 adalah salmon, tuna, makarel, dan sarden.
  • Makanan tinggi probiotik, yang bisa meningkatkan kesehatan usus. Contohnya termasuk yogurt, dan tempe. Ataupun makanan fermentasi lainnya, seperti kefir, kimchi dan kombucha, yang juga mengandung probiotik.
  • Makanan tinggi flavonoid yang melawan peradangan. Contohnya termasuk buah-buahan dan sayuran berwarna, seperti apel, brokoli, ceri, bayam, dan kale.

Mengonsumsi lebih banyak makanan di atas dan mengurangi makanan yang dapat memicu alergi penderita Dermatitis Atopik, akan berpengaruh dalam mengurangi frekuensi kekambuhan Dermatitis Atopik.

Makanan yang Perlu Dihindari

Reaksi penderita Dermatitis Atopik terhadap makanan biasanya akan terjadi sekitar 6 hingga 24 jam setelah ia mengonsumsi makanan tertentu. Terkadang, reaksi ini bisa tertunda lebih lama. Beberapa makanan umum yang dapat memicu Dermatitis Atopik meliputi:

  • Buah jeruk dan lemon
  • Produk susu
  • Telur
  • Gluten atau gandum
  • Kedelai
  • Rempah-rempah, seperti vanilla, cengkeh, dan kayu manis
  • Tomat
  • Beberapa jenis kacang-kacangan

Untuk mengetahui apakah kamu alergi terhadap makanan tertentu, atau memiliki kepekaan terhadap makanan yang dapat memicu kekambuhan, sebaiknya kamu melakukan tes alergi, Teman Atopiclair.

Yuk, lakukan perubahan pola makan, dan pantau hasilnya untuk melihat apakah perubahan yang kamu lakukan membuat kondisi tubuh kamu lebih baik! Jangan lupa juga untuk selalu memakai pelembap Atopiclair cream atau lotion yang tidak hanya melembapkan kulit, tapi juga mencegah kekambuhan Dermatitis Atopik. Atopiclair telah sejak lama direkomendasikan oleh para Ahli Kesehatan, dan aman digunakan untuk orang dewasa, anak-anak, bahkan bayi. Teman Atopiclair bisa mendapatkannya di berbagai apotek Kimia Farma, K-24, Century, ataupun berbagai apotek lainnya dan Rumah Sakit. ☺

Ref:

  1. Eczema elimination diet and foods to eat, available from https://www.medicalnewstoday.com/articles/320855.php, last accessed on 30th November 2018
  2. Katta R, Schlichte M. Diet and Dermatitis: Food Triggers. J Clin Aesthetic Dermatology. 2014 Mar;7(3):30-6